PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA - LATIUS MUSER ( Lampu Tidur Pengusir Nyamuk dan Serangga) Elektrobiomekanis Berbasis Ultrasonic Wave dengan Android
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
LATIUS MUSER ( Lampu Tidur Pengusir Nyamuk dan Serangga)
Elektrobiomekanis Berbasis Ultrasonic Wave dengan Android
BIDANG KEGIATAN :
PKM - GAGASAN TERTULIS
Diusulkan
oleh :
Abil Khosim (15410200044) Angkatan 2015
Rovidho Yusuf D. (15410200051) Angkatan
2015
Insan Nurseha A. (15410200047) Angkatan
2015
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA
SURABAYA
2015
1.
Judul Kegiatan : LATIUS MUSER ( Lampu Tidur Pengusir
Nyamuk dan Serangga) Elektrobiomekanis Berbasis Ultrasonic Wave dengan Android
2.
Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI ( v ) PKM-GT
3.
Ketua Pelaksana Kegiatan
a.
Nama Lengkap :
Abil Khosim
b.
NIM :
15410200044
c.
Jurusan :
S1 SISTEM KOMPUTER
d. Universitas/Institut/Politeknik : Institut Bisnis dan Informatika
STIKOM Surabaya
e.
Alamat Rumah dan No Tel/HP : Dsn. Sumbertempur, RT/RW: 04/02
Ds. Sumbergirang Kec. Puri
Kab. Mojokerto
085732356773
f.
Alamat email :
abil.khosim@yahoo.com
4.
Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis :
2 orang
5.
Dosen Pendamping
a.
Nama Lengkap dan Gelar :
Heri Pratikno, M.T.
b.
NIP :
c.
Alamat Rumah dan No Tel/HP :
Surabaya,
19 September 2015
Menyetujui,
Ketua Jurusan Sistem Komputer STIKOM Ketua Pelaksana Kegiatan
( ) ( )
NIP. NRP
Pembantu
Rektor III STIKOM Dosen Pendamping
( ) ( )
NIP. NIP.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
atas rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat seiring salam semoga tercurah kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya
sehingga penulis dapat penyusunan PKM GT yang berjudul : LATIUS MUSER ( Lampu Tidur Pengusir Nyamuk dan
Serangga) Elektrobiomekanis
Berbasis Ultrasonic Wave dengan
Android.
Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu,
memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan makalah ini. Untuk itu, iringan
do’a dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1.
Bapak Heri Pratikno, M.T. selaku Guru Pembimbing yang
telah sabar memberikan bimbingan, arahan dan meluangkan waktu untuk membimbing
penulis sehingga PKM GT ini dapat terselesaikan.
2.
Teman-teman seperjuangan S1 Sistem Komputer terimakasih
atas motivasi dan dukungan selama kuliah dan penulisan PKM GT ini sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan PKM GT ini.
3.
Kedua orang tua saya yang telah memberikan dukungan
berupa uang atau materi guna menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah saya ini.
4.
Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu, yang memberikan do’a, semangat, dukungan, saran dan pemikiran
sehingga penulisan ini menjadi lebih baik dan terselesaikan.
Tiada kata yang
pantas penulis ucapkan selain do’a Semoga Allah memberikan balasan yang
setimpal atas bantuan dan pemikirannya. Akhir kata penulis berharap makalah ini bermanfaat dan dapat
menjadi inspirasi bagi pembaca pada umumnya serta menambah khasanah ilmu
pengetahuan. Amin
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Surabaya, 25 Agustus 2015
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Ada beberapa faktor yang menyebabkan
kita sering mengabaikan aktifitas tidur dimalam hari seperti menonton acara
televisi, curhat dengan teman sampai larut malam, dan mengerjakan berbagai
tugas, serta yang sangat menjengkelkan adalah banyaknya nyamuk yang membuat
kita susah tidur atau walaupun kita sudah tertidur tapi akan bangun kembali
karena terusik oleh nyamuk yang membuat badan kita menjadi gatal-gatal sehingga
terkadang kita sulit untuk kembali tertidur karena gangguan nyamuk atau pun
serangga-serangga lainnya yang mungkin bisa masuk ke kamar kita. Apalagi jika
anda di daerah perkotaan, pasti anda akan kesulitan tidur karena banyaknya
nyamuk maupun serangga yang mengganggu kenyamanan tidur anda (Mark Stibich,
Ph.D, 2011).
Karya tulis ini bertujuan untuk memberikan gagasan tertulis mengenai sebuah
alat yang berupa LATIUS MUSER ( Lampu Tidur Pengusir Nyamuk dan Serangga) Elektrobiomekanis Berbasis Ultrasonic
Wave dengan Android yang diharapkan bisa mengurangi resiko demam berdarah serta
kenyamanan sewaktu tidur maupun belajar bagi mahasiswa tanpa terganggu oleh
nyamuk maupun serangga, sehingga para mahasiswa bisa tidur dengan nyenyak pada
malam hari agar dapat lebih fresh di
keesokan harinya dan bisa belajar dengan optimal di tempat perkuliahan.
Banyak inovasi di bidang teknologi juga
diluncurkan untuk ikut mengendalikan
populasi nyamuk guna menekan insidensi penyakit yang diperantarai oleh nyamuk.
Salah satunya memanfaatkan penggunaan gelombang
Ultrasonic sebagai repellent elektrobiomekanis. Namun,
penggunaannya yang dianggap kurang efektif serta kurang popularnya penggunaan
alat jenis ini di Indonesia, mendorong kami untuk melakukan inovasi dan
modifikasi terhadap repellent jenis ini agar memiliki tingkat efektivitas
yang tinggi serta dapat memadukannya dengan unsur kearifan lokal Indonesia
khususnya di daerah Surabaya Timur sehingga dapat menjadi daya tarik tersendiri
untuk menggunakannya. Gagasan ini ditulis dengan dengan analisis dari beberapa permasalahan yang
terjadi pada para mahasiswa dan masyarakat yang ada di Surabaya
Timur, yang dikombinasi dengan
solusi logis berdasarkan tinjauan pustaka dan berbagai informasi yang ada.
Metode penelitian mencakup sejumlah
kegiatan yang dijelaskan antara lain ;
persiapan, pembuatan desain alat, simulasi rangkaian, pembuatan piranti
keras, instalasi dan pembuatan piranti lunak, setting
androit remote via Bluetooth, evaluasi produk, penyelesaian produk.
Dengan adanya LATIUS MUSER ( Lampu Tidur
Pengusir Nyamuk dan Serangga) Elektrobiomekanis Berbasis Ultrasonic Wave dengan
Android ini diharapkan kedepannya bisa membantu masyarakat, maupun pemerintah
serta para mahasiswa untuk tumbuh menjadi generasi yang sehat, sejahtera,
cerdas, bebas dari bahaya demam berdarah maupun malaria, dan tentu saja
berprestasi di berbagai bidang guna menyongsong masa depan yang penuh dengan
persaingan.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tidur adalah aktifitas alamiah dari kehidupan kita,
disamping makan dan mendapatkan rileks atau istirahat. Tidur akan membuat Anda
merasa lebih baik, tak hanya sekedar untuk meningkatkan suasana hati, atau
mencegah lingkaran hitam dibawah mata. Orang dewasa sehat membutuhkan waktu
tidur ideal antara 7- 8 jam sehari untuk memberikan waktu bagi otot dan fikiran
beristirahat. Sementara itu hormon-hormon tertentu bisa bekerja hanya ketika
kita tidur pulas dimalam hari, termasuk hormon pertumbuhan atau HGH. Karena
begitu pentingya tidur bagi tubuh kita, maka kita perlu memastikan tidur kita
sudah cukup setiap malam agar bisa memperoleh manfaatnya secara maksimal (artikel 10 manfaat tidur cukup setiap malam,
2014).
Manfaat tidur antara lain : tidur menjaga jantung
anda tetap sehat, tidur dapat mencegah kanker, tidur dapat mengurangi stress,
tidur dapat mengurangi peradangan, tidur membuat anda lebih siaga, tidur dapat
meningkatkan memori, tidur dapat
membantu anda mengurangi berat badan, tidur siang dapat membuat anda lebih
pintar, tidur dapat mengurangi risiko depresi, tidur membantu tubuh anda
memperbaiki bagian-bagian yang rusak atau aus (Mark Stibich, Ph.D, 2011).
Semua orang butuh tidur, tentu saja kualitas tidur malam
yang baik. Dulu, tidur sering di abaikan oleh para ahli dan selalu dikelilingi
oleh mitos-mitos, tapi sekarang kita mencoba untuk memahami betapa pentingnya
kualitas tidur bagi kesehatan kita. Kurangnya tidur di malam hari memang
berakibat buruk bagi kesehatan. Ketika seseorang tidur kurang dari 6-7 jam
setiap malam, imunitas tubuh akan berkurang dan meningkatkan risiko terjangkit
penyakit. Daya tahan tubuh lemah, memicu serangan jantung koroner, meningkatkan
resiko terserang penyakit kanker, resiko diabetes meningkat, resiko terserang
penyakit stroke, meningkatkan tingkat stress, suhu tubuh rendah, lebih sulit
berolahraga, gairah seks menurun, menyebabkan depresi, meningkatkan resiko
kematian (Manfaat.co, 2015).
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kita sering mengabaikan
aktifitas tidur dimalam hari seperti menonton acara televisi, curhat dengan
teman sampai larut malam, dan mengerjakan berbagai tugas, serta yang sangat
menjengkelkan adalah banyaknya nyamuk yang membuat kita susah tidur atau walaupun
kita sudah tertidur tapi akan bangun kembali karena terusik oleh nyamuk yang
membuat badan kita menjadi gatal-gatal sehingga terkadang kita sulit untuk
kembali tertidur karena gangguan nyamuk atau pun serangga-serangga lainnya yang
mungkin bisa masuk ke kamar kita. Apalagi jika anda di daerah perkotaan, pasti
anda akan kesulitan tidur karena banyaknya nyamuk maupun serangga yang
mengganggu kenyamanan tidur anda (Mark Stibich, Ph.D, 2011).
Banyak inovasi di bidang teknologi juga diluncurkan untuk
ikut mengendalikan populasi nyamuk guna
menekan insidensi penyakit yang diperantarai oleh nyamuk. Salah satunya
memanfaatkan penggunaan gelombang
Ultrasonic sebagai repellent elektrobiomekanis. Namun,
penggunaannya yang dianggap kurang efektif serta kurang popularnya penggunaan
alat jenis ini di Indonesia, mendorong kami untuk melakukan inovasi dan
modifikasi terhadap repellent jenis ini agar memiliki tingkat efektivitas
yang tinggi serta dapat memadukannya dengan unsur kearifan lokal Indonesia
khususnya di daerah Surabaya Timur sehingga dapat menjadi daya tarik tersendiri
untuk menggunakannya. Apalagi dengan kemajuan IT di berbagai instansi
pendidikan baik negeri maupun swasta. Nyamuk merupakan penyebab terganggunya
kenyamanan saat tengah istirahat maupun tidur di dalam hunian serta salah satu
vektor utama dalam penyebaran malaria, DBD, chikungunya, dan filariasis. Upaya
prevensi untuk mengurangi insidensi tersebut memerlukan perhatian serius dari
semua kalangan tidak hanya dari kalangan yang berkecimpung di dunia kesehatan
saja, namun perlu melibatkan pula kalangan ahli khususnya di bidang rekayasa
teknologi. Salah satu rekayasa teknologi yang cukup menyita perhatian yakni
alat repellent atau pengusir nyamuk yang bekerja secara elektrobiomekanis
berbasis Ultrasonic wave.
Namun, alat yang sudah ada tersebut masih dianggap kurang
efektif dan kurang praktis sebagai prevensi dalam mengatasi gigitan nyamuk.
Berpijak pada uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk membuat berupa LATIUS MUSER ( Lampu Tidur Pengusir Nyamuk
dan Serangga) berbasis ultrasonic wave dengan menambahkan fitur
bluetooth yang dapat dikoneksikan ke android sehingga bisa di atur besarnya
frekuensi gelombang yang dikeluarkan serta durasi pemancaran gelombang yang
dapat di timer melalui sebuah aplikasi di android. Selain itu, penelitian ini dimaksudkan untuk
meminimalisasi landing rates nyamuk yang secara tidak langsung akan mengurangi
insidensi penyakit yang ditularkan oleh nyamuk tersebut. Selain itu kita juga
bisa dengan nyaman untuk melakukan aktifitas didalam ruangan baik itu belajar
maupun kegiatan indoor yang lainnya.
Tujuan
Karya tulis ini
bertujuan untuk memberikan gagasan tertulis mengenai sebuah alat yang
berupa LATIUS MUSER ( Lampu Tidur
Pengusir Nyamuk dan Serangga) Elektrobiomekanis Berbasis Ultrasonic
Wave dengan Android yang diharapkan bisa mengurangi resiko demam
berdarah serta kenyamanan sewaktu tidur maupun belajar bagi mahasiswa tanpa
terganggu oleh nyamuk maupun serangga, sehingga para mahasiswa bisa tidur
dengan nyenyak pada malam hari agar dapat lebih fresh di keesokan harinya dan bisa belajar dengan optimal di tempat
perkuliahan.
Manfaat
Manfaat karya tulis ini adalah memberi khasanah tentang solusi yang bisa
diimplementasikan guna mengurangi resiko demam berdarah dan memberi rasa
nyaman untuk melakukan berbagai aktivitas saat berada dalam sebuah ruangan
ataupun suatu tempat terutama saat tidur dimalam hari agar terhindar dari
gangguan nyamuk maupun serangga lainnya yang dapat di aplikasikan kepada
mahasiswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
GAGASAN
1. Kondisi Kekinian
Di Indonesia bisa
di bilang populasi nyamuk masih sangat besar, apalagi untuk wilayah perkotaan
yang kumuh serta daerah pinggiran pelataran sungai. Hal itu tentu saja akan
berdampak pada kenyamanan penghuni rumah di sekitar daerah tersebut. Dan
berdasarkan beberapa pengakuan dari teman-teman saya yang tinggal di rumah kost
di Gebang Lor no. 10 Surabaya mengaku bahwa mereka merasa kesal dan jengkel
karena kenyamanan saat tidur mereka terganggu dengan banyaknya nyamuk yang
terus berdenging di telinga serta tak kalah sering pula gigitan nyamuk yang
membuat mereka gatal-gatal dan hal tersebut tentu saja sangat mengganggu (Mark Stibich, Ph.D, 2011).
Pasalnya mereka
berkata bahwa jika sudah terbangun dari tidurnya karena gangguan gigitan nyamuk
maka mereka akan sulit untuk tidur kembali, padahal mereka sudah sangat lelah
karena kegiatan dan tugas-tugas kuliah mereka. Hal tersebut setiap hari terjadi
dan tak jarang mereka bangun kesiangan sehingga terkadang mereka telat untuk
datang ke kampus, serta rasa kurang semangat dan kurang fresh karena sulit tidur di malam hari yang disebabkan oleh ulah
sang nyamuk. Jika hal tersebut terjadi di setiap harinya maka kemungkinan
mereka akan menurun nilai prestasinya karena kurang fokus saat kuliah yang di
sebabkan rasa lelah yang mendalam dan kemungkinan terburuknya mereka bisa di drop out karena sering telat atau tidak
ikut mata kuliah.
Selain itu yang tak kalah pentingnya juga di Indonesia,
angka kejadian DBD hingga 12 Agustus 2009 ada lebih dari 700 kasus. Tujuh di
antaranya berakhir dengan kematian. Angka ini meningkat jika dibanding tahun
lalu, yang berjumlah 500 kasus dan tiga di antaranya berakhir fatal. Demikian
disampaikan perwakilan dari Ikatan Dokter Indonesia, Dr Daeng M. Faqih, dalam
diskusi pengendalian hama di Jakarta pekan lalu. Menurut para ahli, urbanisasi,
kurangnya pembasmian nyamuk, penambahan suhu secara global, dan transportasi
modern juga mempercepat penyebaran virus DBD (Membidik Nyamuk Berbintik, 2009). Sejak enam tahun yang lalu bahkan
jauh sebelum itu angka kasus DBD terus meningkat dan terus merenggut nyawa.
Oleh kerena berbagai dasar itu kami berinisiatif untuk membuat suatu gagasan
tertulis tentang sebuah tool yang
kami beri nama LATIUS MUSER ( Lampu
Tidur Pengusir Nyamuk dan Serangga) Elektrobiomekanis Berbasis Ultrasonic
Wave dengan Android.
2. Solusi yang pernah diterapkan sebelumnya
Melakukan program
3M (menguras, menutup, mengubur) serta pengasapan, tetapi hal tersebut tidak
sepenuhnya berhasil karena sebagian besar nyamuk berasal dari luar lingkungan
hunian.
3. Kondisi kekinian yang bisa diperbaiki
dengan gagasan
Dari beberapa
referensi yang saya dapat dari searching
di internet dan juga membaca buku-buku ilmiah biologi, fisika, dan IT serta beberapa
rujukan dari teman maupun dosen yang menghasilkan beberapa hipotesis antara
lain : LATIUS MUSER ( Lampu Tidur Pengusir Nyamuk dan
Serangga) Elektrobiomekanis
Berbasis Ultrasonic Wave dengan
Android ini ramah lingkungan dan tidak berdampak maupun mengganggu sistem
biologis manusia karena menggunakan gelombang ultrasonik yang frekuensinya
diluar jangkauan indra audio manusia, adanya rotasi pada bagian badan yang bisa
menjangkau semua areal dengan distance 5 meter, sangat cocok bagi masyarakat
luas terutama untuk mahasiswa yang bertempat tinggal sementara (kost) ditempat
yang terdapat populasi nyamuk yang tinggi, model lampu kamar yang keren dengan
nuansa robotic yang cocok digunakan sebagai hiasan kamar atau ruangan, di
sinkronkan dengan aplikasi diandroid yang mempermudah diaplikasikan oleh setiap
orang.
4. Pihak-pihak yang bisa membantu
mengimplementasikan
Partisipasi semua
kalangan masyarakat terutama para mahasiswa di bidang robotic dan prodi-prodi
lain yang pasti selalu mempunyai ide-ide yang lebih brilian guna menyempurnakan LATIUS MUSER ( Lampu Tidur Pengusir Nyamuk dan Serangga) Elektrobiomekanis Berbasis Ultrasonic Wave dengan Android ini sehingga dapat lebih fleksibel dan lebih mutakhir lagi.
5. Langkah-langkah yang dilakukan untuk
mengimplementasikan
LATIUS MUSER (
Lampu Tidur Pengusir Nyamuk dan Serangga) Elektrobiomekanis Berbasis Ultrasonic Wave dengan Android merupakan rancangan sebuah lampu
tidur yang disisipi sebuah prototipe pemancar gelombang ultrasonik yang di
sinkronkan dengan aplikasi di androit sehingga dapat diatur frekuensi gelombang
ultrasoniknya yang bisa di gunakan untuk membunuh nyamuk terutama nyamuk Aedes
aegypti yang dapat menularkan virus demam berdarah yang bisa berujung
kepada kematian, dan dapat mengusir berbagai jenis serangga seperti lalat,
kalajengking, dan lain sebagainya.
6. Cara kerja gelombang ultrasonic terhadap
nyamuk atau serangga
Sama seperti
vertebrata, nyamuk memiliki organ auditori untuk mendeteksi suara pada
frekuensi tertentu dan pada intensitas tertentu. Nyamuk mengenali suaradengan
antena yang mereka miliki. Berfungsi sebagai penerima suara yaitu flagella yang
ada di antena, kemudian diteruskan hingga menuju ke bagian distal dari antena.
Di bagian distal itulah terdapat organ pendengaran nyamuk yang sebenarnya yang
disebut organ Johnston.
Organ Johnston
merupakan kompleks organ chordotonal yang tersusun dari ribuan unit
mekanoreseptor multiselular yang tersusun secara radial, dan tiap unitnya
tersusun atas dua atau tiga neuron sensoris dan dua sel auksilar. Totalnya pada
nyamuk betina memiliki 7.500 neuron sensoris pada organ Johnston-nya, sedangkan
pada nyamuk jantan total memiliki sekitar 15.000 neuron sensoris pada organ
Johnston yang dimilikinya. Oleh sebab itu, banyak para ahli berpendapat bahwa
nyamuk jantan lebih sensitif terhadap stimulus suara yang diberikan daripada
nyamuk betina (Göpfert dan Robert,
2000).
Gelombang
ultrasonik merupakan gelombang suara
dengan frekuensi mencapai lebih dari 20
kilohertz (KHz). Pada kenyataannya, gelombang dengan frekuensi sebesar itu
tidak dapat didengar oleh manusia.
Dewasa ini
gelombang ultrasonik banyak digunakan pada beberapa bidang, antara lain pada
pengukuran jarak dan pendeteksian objek. Dalam bidang penginderaan, ultrasonik
digunakan untuk mengambil gambar manusia ataupun hewan lewat alat
ultrasonography (USG). Dalam bidang industri,
gelombang ultrasonik lazim digunakan untuk keperluan tes dan uji struktur dari
suatu produk dalam mendeteksi cacat yang tidak terlihat. Bahkan dalam industri
kimia, gelombang ini dapat pula digunakan untuk mempercepat proses reaksi
kimia.
Persepsi antara
manusia dan hewan terhadap gelombang ultrasonik cukup berbeda. Seperti kita
ketahui bahwa kemampuan pendengaran manusia berada pada tingkatan akustik,
yaitu sekitar 20 Hz sampai 20kHz. Oleh karena itu, rentang di bawah tingkatan
tersebut yaitu infrasound dan di atasnya yaitu ultrasound menjadi tidak
terjangkau bagi manusia. Hal itu dikarenakan telinga manusia memiliki
keterbatasan pada bagian middle ear, yang berperilaku seperti low-pass filter.
Sehingga hanya kebanyakan gelombang dengan frekuensi rendah yang dilewatkan
oleh middle ear. Sedang banyak hewan seperti anjing, kucing, lumba-lumba, dan
hewan pengerat memiliki limit frekuensi yang lebih tinggi dibanding manusia.
Sehingga umum bagi hewan-hewan tersebut dapat mendengar gelombang suara hingga
mencapai 160kHz.
Untuk dapat
mengeluarkan gelombang suara dengan frekuensi
mencapai tingkatan ultrasonik, diperlukan aktuator yang handal. Salah
satunya dengan menggunakan piezo buzzer. Piezo buzzer dibuat dari dua konduktor
yang di bagian tengahnya dipisahkan oleh kristal piezo. Prinsip 5 kerjanya,
ketika suatu tegangan diaplikasikan pada kristal ini, maka kristal akan menekan
satu konduktor dan menarik konduktor yang lain. Hasil dari aktivitas menekan
dan menarik ini adalah gelombang suara. Piezo buzzer dapat digunakan untuk
banyak keperluan seperti memberi sinyal peringatan ketika waktu habis maupun
menghasilkan suara ketika sebuah tombol ditekan. Pada tingkatan yang lebih
tinggi piezo buzzer dapat digunakan sebagai alat penghasil suara pada alat
pengukur jarak dan pendeteksi objek.
Banyak penelitian
sudah dilakukan untuk mengetahui pengaruh gelombang ultrasonik pada nyamuk.
Salah satunya penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa gelombang ultrasonik dengan frekuensi 35-60 kHz
memiliki efek terhadap nyamuk Anopheles tormotus betina yang merupakan salah
satu spesies nyamuk vektor malaria. Efek tersebut berupa ereksi pada antena
sebesar 58,5o, pergerakan yang tidak biasa, adanya stress pada sistem saraf
hingga terjadi cedera fisik (physical injury), kelelahan (fatigue) dan jumlah
jatuhnya nyamuk.
Berdasarkan penelitian yang dilakukkan pakar entomologi dari
FKH IPB, Dr Upik Kesumawati Hadi, MS, teruji bahwa ultrasonic dapat membunuh
nyamuk. Dalam penelitian ini menggunakan nyamuk Aedes aegypti yang
berusia 3 sampai 5 hari, karena pada usia tersebut nyamuk sudah memiliki
metabolisme yang optimal. Berdasarkan penelitian tersebut didapatkan persentase
nyamuk Aedes aegypti yang mati akibat terkena gelombang ultrasonik 30 kHz
sampai 100 kHz selama 24 jam mencapai 74 persen. Dan pancaran gelombang ultrasonik
ini bisa mencapai 5 meter.
Dalam penelitian ini juga diuji apakah ultrasonik tersebut
bisa berdampak negatif terhadap manusia atau tidak dengan melakukan pengujian
biomedis. Pengujian ini menggunakan hewan percobaan monyet berekor panjang (Macaca
fascicularis) yang secara filogenik dan fisiologis memiliki kemiripan
relatif dengan manusia. Parameter yang diuji adalah perilakunya, hematologi,
kimia darah, fungsi jantung dan metabolismenya.
Ternyata tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara monyet
yang terkena gelombang ultrasonik dengan monyet yang digunakan sebagai kontrol.
Hal ini menunjukkan bahwa gelombang tersebut tidak berbahaya sehingga tidak
menggangu sistem tubuh seperti darah atau jantung, sedangkan sensitifitas
frekuensi suara yang bisa ditangkap manusia adalah 20 Hz sampai 20 kHz.
Berdasarkan hasil tersebut maka gelombang ultrasonik cukup efektif untuk
membunuh nyamuk terutama Aedes aegypti yang bisa menyebabkan penyakit demam berdarah, dan gelombang ini tidak
akan memberikan efek yang buruk terhadap kesehatan manusia.
Kemampuan inilah
yang dapat kami jadikan dasar untuk pembuatan LATIUS MUSER ( Lampu Tidur Pengusir Nyamuk dan
Serangga) Elektrobiomekanis
Berbasis Ultrasonic Wave dengan
Android yang cukup efektif.
METODE
Metode penelitian mencakup sejumlah kegiatan yang dijelaskan
sebagai berikut :
1. Persiapan
Kegiatan ini terdiri
atas beberapa sub-kegiatan, yang diuraikan sebagai berikut.
a.
Mengumpulkan informasi mengenai sifat dan karakteristik
nyamuk khususnya Anopheles dan Aedes aegypti serta pengaruh paparan gelombang
ultrasonik terhadap nyamuk dan kesehatan biologis manusia
b.
Studi literatur pada beberapa artikel, jurnal dan
internet terkait alat yang akan dibuat
c.
Mewawancarai beberapa teman di kampus serta beberapa
kolega senior guna mendapatkan suatu gagasan
d.
Diskusi dengan dosen wali yang memberi saran dan arahan
2. Pembuatan Desain Alat
Pada kegiatan ini
dilakukan pembuatan rancangan sistem alat yang terdiri dari tiga subsistem utama.
1)
Subsistem pemancar gelombang ultrasonik.
Sistem pemancar
gelombang diproduksi dari suatu oscilator tipe astable multivibrator. Oscilator
yang dipakai dapat menggunakan IC Timer seperti IC 555 maupun IC CD4017 (ROBOTACK-O-MOS, 2014).
2) Subsistem Auto-Rotate Technology
Subsistem ini
merupakan perpaduan dari desain mekanik dan elektronis yang diwujudkan
menggunakan motor elektrik dan motor servo dilengkapi dengan kotak gearbox.
Untuk dapat dikendalikan maka diperlukan kontroller berupa
kontrol mikro. Rancangan menggunakan mikrokontroller jenis ATMega 8
dan mBed Rapid Prototyping dipadu dengan rangkaian driver motor. Driver
motor yang digunakan dua jenis, satu yang dapat mengontrol motor DC dan yang
lainnya digunakan untuk mengontrol motor servo. Khusus untuk kontroller servo
ditambahkan komponen penguat arus UBEC agar torsi dari motor servo pada beban
puncak dapat dijaga. Kecepatan putaran dari motor dapat dipilih sesuai
keinginan tergantung mode yang dipilih. Pemilihan mode melalui tombol switch
nantinya akan mempengaruhi seberapa lama alat dapat menyala apabila dalam
keadaan tidak terpasang listrik AC/PLN atau portable. Mode yang dipilih
nantinya akan ditampilkan pada LCD berukuran 8x2. Dengan sistem ini maka area tembakan gelombang
dapat diperluas dan 3 menjadi lebih efektif dalam mengusir nyamuk (ROBOTACK-O-MOS, 2014).
3) Subsistem Fully Portable Technology
Rangkaian
subsistem ini memanfaatkan rangkaian pengisi baterai. Dengan teknologi ini alat
dapat digunakan secara portable. Artinya, ketika tidak ada listrik AC/PLN maka
alat tetap dapat digunakan menggunakan catu daya dari baterai yang sudah
termasuk di dalam alat. ini. memanfaatkan masukan dari adaptor yang umum
dipakai dengan keluaran sebesar 19V dengan maksimal arus sebesar 3 sampai 4 A
pada puncak beban. Masukan 19V kemudian
diturunkan menjadi kisaran 6-5V dikarenakan rangkaian bekerja pada level
tegangan tersebut. Sebagai regulator tegangan digunakan IC regulator LM317.
Agar rangkaian berhenti mengisi ketika baterai sudah penuh digunakan rangkaian
shutdown memanfaatkan komponen dioda zener. Dengan sistem ini alat pun menjadi
lebih mudah dan nyaman untuk digunakan, baik ketika tidak ada listik
AC/PLN.Selain itu juga dilakukan penambahan berupa 1)
Rangkaian tuning untuk mengatur besar kecilnya frekuensi kerja yang
dihasilkan, dan 2) Rangkaian amplifier
sebagai penguat frekuensi kerja yang dihasilkan (ROBOTACK-O-MOS, 2014).
3.
Simulasi Rangkaian
Simulasi
rangkaian perlu dilakukan sebelum melakukan pembelian bahan-bahan yang akan
dilakukan. Simulasi ini dapat meminimalkan kesalahan peletakkan atau penggunaan
komponen. Simulasi rangkaian ini dilakukan dengan menggunakan software Proteus.
4.
Pembuatan Piranti Keras
Pembuatan alat
ini dilakukan dengan cara merancang skema PCB pada software Eagle. Kemudian
skema tersebut dicetak pada PCB (Printed Circuit Board) dengan metode
menyetrika. Setelah cetakan jadi maka PCB dilarutkan ke dalam pelarut lalu
dibor pada kaki-kaki komponen. Selanjutnya dilakukan pemasangan komponen pada
PCB dengan solder dan blower. Setelah semua rangkaian terpasang, dilakukan
trouble-shooting dengan menggunakan multimeter.
5.
Instalasi dan Pembuatan Piranti Lunak
Pada
bagian ini dilakukan instalasi program pengendali gerakan motor pada mikrokontroller
ATMega 8. Ditanam pula program untuk memonitor frekuensi keluaran dari
sistem pemancar gelombang ultrasonik
serta memonitor baterai kedalam aplikasi andoid via bluetooth.
6. Setting
android remote via bluetooth
Remote jarak jauh ini sebenarnya kami maksudkan agar
penggunaan LATIUS MUSER ( Lampu
Tidur Pengusir Nyamuk dan Serangga) Elektrobiomekanis Berbasis Ultrasonic
Wave dengan Android ini bisa lebih memanjakan dan menghemat energi
dari si pemakai karena tidak perlu lagi susah-susah untuk mengontrol secara
manual LATIUS MUSER tersebut. Alat yang
kami gagaskan mempunyai sistem seperti berikut :
Peralatannya antara lain:
4)
Andorid Phone
Kali ini kami memilih menggunakan Android milik Lenovo S-560
dengan OS Android Ice Cream Sandwich 4.0
5)
Modul Bluetooth
Modul Bluetooth yang kami gunakan adalah Modul Bluetooth
HC-06 dari Linvior, modul ini hanya dapat di konfigurasikan sebagai slave dan
tidak dapat bertindak sebagai master. Modul ini memiliki interface serial TTL
dengan pinout seperti berikut :
Modul ini defaultnya memiliki konfigurasi seperti berikut :
Baudrate : 9600
Parity :
None
Data : 8
Bit
Nama :
Linvior
Selengkapnya untuk AT Command Bluetooth ini dapat di baca di
(http://diytech.net/,
2013). Untuk aplikasi ini, semuanya
kami biarkan dalam kondisi default kecuali nama device nya saya ubah menjadi
“nutscientist”.
6)
Modul Mikrokontroler
Modul Mikrokontroler yang kami gunakan adalah DT-AVR Low
Cost Micro System dan menggunakan mikrokontroler seri AVR ATMega 162. Dan salah
satu keunggulan mikrokontroler ini memilikki 2 UART ( UART0 dan UART1 ) jadi
bisa kami koneksikan ke serial modul Bluetooth sekaligus di koneksikan ke
Laptop menggunakan Serial-USB adapter
7)
Laptop
Laptop digunakan untuk debugging apakah system yang di buat
sudah di berjalan dengan baik, Untuk debuggingnya kami menggunakan program
“RealTerm”. Cara kerja aplikasi ini sederhana saja, Dari sisi Androidnya, kami
hanya membuat aplikasi yang dapat mengirim dan menerima pesan dari modul Bluetooth.
Secara umum fungsi di aplikasi android seperti berikut:
Proses Pairing : Dilakukan memalui menu setting HP
Proses Cari Client Bluetooth yang sudah di pairing (Paired
Device)
Proses Buka Koneksi Bluetooth
Proses Komunikasi Data
Proses Tutup Koneksi Bluetooh
Sedangkan pada sisi mikrokontroler-nya, kami hanya mengcrosskan data UART0 dengan UART1, yaitu
dengan mengirimkan data yang di terima RX0 ke TX1 dan sebaliknya (https://nutscientist.wordpress.com/, 2013).
7.
Evaluasi Produk
Setelah semua
rangkaian tebentuk dan disusun kedalam satu rangkaian untuk, langkah
selanjutnya adalah melakukan evaluasi produk. Evaluasi produk dilakukan dengan
melakukan trouble-shooting seluruh rangkaian kemudian dilanjutkan dengan uji
efektivitas produk terhadap nyamuk dengan mengevaluasi landing rates dari
nyamuk tersebut serta tingkat kecepatan respon LATIUS MUSER terhadap command yang diberikan melalui android.
8.
Penyelesaian Produk
penyelesaian produk dilakukan setelah produk mengalami
proses eveluasi produk. Tahap ini dapat
berupa memperbaiki semua rangkaian serta melakukan packaging produk yang
mengadopsi kearifan lokal di daerah Surabaya Timur yang sekarang sedang
gencarnya robotic.
KESIMPULAN
Dengan adanya gagasan
tertulis yang berjudul LATIUS
MUSER ( Lampu Tidur Pengusir Nyamuk dan Serangga) Elektrobiomekanis Berbasis Ultrasonic Wave dengan Android ini diharapkan kedepannya bisa
membantu masyarakat, maupun pemerintah serta para mahasiswa untuk tumbuh
menjadi generasi yang sehat, sejahtera, cerdas, bebas dari bahaya demam
berdarah maupun malaria, dan tentu saja berprestasi di berbagai bidang guna
menyongsong masa depan yang penuh dengan persaingan.
BATASAN MASALAH
Adanya
kemungkinan akan terjadinya resistanitas atau suatu kebiasaan yang menyebabkan
nyamuk tersebut bisa menjadi resistan/kebal terhadap gelombang ultrasonik
tersebut bila gelombang tersebut dipancarkan setiap saat. Hal itu bisa
berkemungkinan terjadi karena adanya seleksi alam dimana nyamuk yang lebih resistan
atau kebal terhadap gelombang tersebut akan bisa bertahan hidup, sehingga
menghasilkan sebuah keturunan yang memiliki gen yang resistan pula terhadap
gelombang ultrasonik. Tapi hal tersebut hanya bisa terjadi jika adanya mutasi
gen serta penerimaan gelombang ultrasonik itu bisa di adaptasi oleh organ
nyamuk tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Gopfert, M.C, dan
Robert, D. 2001. Active auditory
mechanics in mosquitoes.
Proc R Soc Lond B
268, 333-339.
Gopfert, M.C., dan
Robert, D. 2000. Nanometre-range
acoustic sensitivity in male and female mosquitoes. Proc R Soc Lond B 267,
453-457.
Kementerian Riset. 2010. Teknologi dan Pendidikan Tinggi. http://gaya.tempo.co/read/news/2009/11/02/107205692/membidik-nyamuk-berbintik diakses
tanggal 16 September 2015.
Laili, Ahwal. 2013. Macam-macam Bunyi berdasarkan Frekuensi. . http://www.kompasiana.com/ahwal/macam-macam-bunyi-berdasarkan-frekuensi_552c93f66ea83453718b4576 diakses tanggal 16 September 2015.
Ananta, Malfi. 2015. Makalah Aplikasi Gelombang Ultrasonik Untuk
Membunuh Nyamuk Demam Berdarah. http://malfianatata.blogspot.co.id/2015/01/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html diakses
tanggal 13 September 2015
Kusdarwanto, Hendra. 2013. Androit Remote Via Bluetooth. https://nutscientist.wordpress.com/2013/04/07/android-remote-via-bluetooth/
diakses tanggal 13 September 2015
Wigiardi, Agus. 2015. Robotack-O-Mos. http://www.google.com/url? artikel.dikti.go.id%2Findex.php%2FPKMKC%2Farticle%2Fdownload diakses tanggal 13 September 2015.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Ketua kelompok
Nama :
Abil Khosim
NIM :
15410200044
Jurusan / Fakultas :
Sistem Komputer / FTI
Tempat, tanggal lahir :
Mojokerto, 7 Mei 1996
Institut : Institut
Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya
HP : 085732356773
Alamat : Dsn. Sumbertempu RT/RW: 04/02
Ds. Sumbergirang Kec. Puri Kab. Mojokerto ,
Jawa Timur
Email :
abil.khosim@yahoo.com
Anggota I
Nama :
Rovidho Yusuf D.
NIM :
15410200051
Jurusan / Fakultas :
Sistem Komputer / FTI
Tempat, tanggal lahir :
Mojokerto, 21 April
1990
Institut : Institut
Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya
HP :
085731063660
Alamat : Jl. Gebang Lor no. 100, Surabaya,
Jawa Timur
Email :
Anggota II
Nama :
Insan Nurseha A.
NIM :
15410200047
Jurusan / Fakultas :
Sistem Komputer / FTI
Tempat, tanggal lahir :
Banyuwangi, 21
April 1990
Institut : Institut
Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya
HP :
085731063660
Alamat
:
Jl. Gebang Lor no.
100, Surabaya, Jawa Timur
Email :
1.
Screenshoot
Remote 7Android Via Bluetooth
Lampiran 2.1 Screenshoot Remote androit via bluetooth
2.
Keterangan Mengenenai desain LATIUS MUSER
Mode yang ditampilkan pada LCD berukuran 8x2. Dengan sistem ini maka area tembakan gelombang
dapat diperluas dan menjadi lebih efektif dalam mengusir nyamuk
Sistem pemancar gelombang diproduksi dari suatu oscilator tipe astable
multivibrator. Oscilator yang dipakai dapat menggunakan IC Timer seperti IC 555
maupun IC CD4017
Subsistem ini merupakan perpaduan dari desain mekanik dan elektronis yang
diwujudkan menggunakan motor elektrik dan motor servo dilengkapi dengan kotak
gearbox. Untuk dapat dikendalikan maka diperlukan kontroller berupa
kontrol mikro
Rangkaian subsistem ini memanfaatkan rangkaian pengisi baterai. Dengan
teknologi ini alat dapat digunakan secara portable. Artinya, ketika tidak ada
listrik AC/PLN maka alat tetap dapat digunakan menggunakan catu daya dari
baterai yang sudah termasuk di dalam alat
Lampu kamar tidur yang bisa diatur
arus dan tegangan yang masuk, sehingga bisa di ubah atau di atur tingkat
kecerahan atau keredupan bola lampu tersebut dengan melalui android sebagai remotenya
Keren banget
BalasHapus&xxe;
BalasHapus